Hindari Penggunaan Font Ini dalam Tipografi

Font merupakan hal yang penting bagi tipografi. Tipografi adalah teknik menyusun huruf dan teks dalam suatu kreasi visual sedemikian rupa sehingga terbaca dan menarik untuk dilihat. Tipografi pada dasarnya adalah teknik pemilihan teks dalam proses desain grafis. Desain grafis merupakan elemen penting dalam banyak aktivitas manusia. Poster, buku, kemasan, website bahkan pakaian membutuhkan istilah yang disebut desain grafis.  Tipografi juga dapat diimplementasikan pada sebuah website untuk menangkap minat dan keingintahuan pengunjung website.

Font yang Harus Dihindari Dalam Tipografi

Comic sains

comic sans

Font Comic Sains dianggap terlalu kekanak-kanakan. Tapi, jika huruf tersebut digunakan dalam dunia anak-anak atau komik, sepertinya tidak ada yang keberatan. Masalahnya adalah banyak orang menggunakan Comic Sans di buletin, selebaran, papan buletin, dan bahkan di panduan dan dokumen resmi tanpa mengetahui ceritanya. Ini seharusnya membuat marah pengamat tipografi dan harus dihindari. Beberapa jenis huruf pengganti yang bisa digunakan adalah Lexia Readable, P22 Kaz Pro, Sharktooth Regular, dan Comic Strip.

Baca juga: Contoh Brief Desain yang Terbaik dan Terlengkap

Impact

impact

Impact biasa digunakan untuk judul sebuah artikel dan gambar. Salah satu alasannya adalah karena Impact mudah dibaca, tetapi terlalu tipis. Jika ingin menulis judul artikel, sebaiknya hindari penggunaan huruf yang terlalu tipis. Pilih jenis huruf yang sedikit lebih lebar. Sementara itu, alasan non-teknis adalah jenis huruf Impact telah menjadi font default untuk gambar atau meme lucu yang tersebar di web. Jadi jika seseorang menggunakan jenis huruf ini dalam dokumen atau grafik, itu bisa dianggap lucu atau bahkan tidak profesional. Beberapa opsi yang disarankan adalah League Gothic, Coda, Oswald, dan Anton.

Trajan

trajan

Font ini biasa digunakan pada poster film karena font default di Adobe Creative Suite. Diketahui bahwa Adobe Creative Suite merupakan aplikasi yang banyak digunakan oleh para desainer dan produser film.  Lalu mengapa harus dihindari? Ya, karena pengguna dianggap tidak kreatif karena penggunaan yang terlalu umum. Apalagi jika pengguna karya tersebut adalah penggemar film atau baru saja melihat poster film.

Font alternatif yang bisa digunakan antara lain Friz Quadrata, Weiss, Warnock, Baskerville, Palatino, Ivory, Requiem dan Garamond.

Papyrus

papyrus

Seperti Comic Sans yang memiliki banyak pembenci, font ini dianggap sangat jelek sehingga disebut raja font jelek. Papirus dianggap sebagai font dengan elemen kekanak-kanakan, yang tidak nyaman untuk dilihat dan dibaca, serta memiliki karakter kitschy. Kata kitschy memang digunakan untuk mengungkapkan hal-hal buruk dalam seni. Namun ternyata ada karya populer yang menggunakan font ini yaitu poster film Avatar. Tidak mengherankan jika film Avatar sukses, posternya dikritik habis-habisan karena menggunakan papirus.

Beberapa tipografi ditawarkan sebagai pengganti Papirus, termasuk Baker Signet, Corvallis, Beata LP, Donatello, Ghiberti LP, ITC Skylark, Inoxida, dan Galahad.

Brandley Hand

brandley hand

Bradley Hand dan semua font yang seperti tulisan tangan harus dihindari. Sebenarnya, jenis huruf ini pada awalnya terkesan menambah kepribadian, tetapi pada kenyataannya membuat hasil cetakan terlihat berantakan dan menurunkan keterbacaan.
Beberapa huruf yang mirip dengan tulisan tangan seperti ini bahkan tampak mengumpulkan skor tulisan tangan dari 62 orang yang berbeda, masing-masing menulis huruf kecil, huruf besar, dan angka.

Baca juga: Tips, Contoh, dan Aplikasi Buat Desain Konten Instagram

Surat tebusan

font

Dalam adegan film dan mungkin kisah nyata, catatan tebusan sering kali ditulis dengan menempelkan surat-surat dari surat kabar yang berbeda. Tujuannya, tentu saja, agar tulisan tangan si penculik tidak bisa dilacak. Ternyata font dengan pola ini juga tersedia. Namun sebaiknya dihindari karena menimbulkan kesan negatif. Selain itu, keterbacaan jenis huruf yang semacam itu sangat buruk.

Kesimpulan

Tipografi berguna untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan juga dapat digunakan untuk menarik perhatian pengguna. Sebuah informasi bisa jadi tidak dapat tersampaikan karena font yang dirasa kurang tepat.
Dalam memilih sebuah jenis huruf harus mempertimbangkan tampilan, audiens dan tujuan dari tipografi tersebut. Dengan pemilihan jenis huruf yang tepat, maka penyampaian informasi akan tersampaikan dan mendatangkan banyak audiens.

Penulis: Diva Amanda

Mahasiswi Jurusan Manajemen, Prodi Kewirausahaan, Universitas Brawijaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Hubungi Kami